Puisi Filosofi - Page 2 of 6 - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Blogger Bandung yang menyediakan berbagai kebutuhan kata
Blogger Bandung | Copywriter
-1
archive,paged,tag,tag-puisi-filosofi,tag-652,paged-2,tag-paged-2,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

Puisi Filosofi Tag

Anda bukanlah dewa Siwa Sekedar pujian 'tuk wujudkan keinginan Anda bukanlah pangeran Arjuna Sebusur panah runtuhkan belenggu tirani Anda bukanlah pangeran Hatim Sepucuk keberanian membakar dunia hitam Anda bukanlah Jalal sang raja Akbar Sepincuk birahi dapat menguasai tanah dan air manusia Anda adalah Anda, diri Anda sendiri Sejengkal waktu hidup berarti bagi kemakmuran dunia Jayalah umat...

Jam Malam, Penjaja Kata. Sejam lalu kau cumbu ingatku dengan kabar yang datang bersama bintang Semenit lalu kau belai ragaku dengan rindu yang dingin terelus angin malam Sedetik lalu kau kecup keningku dengan kasih yang hangat bersama cinta sejati Selamat malam dunia, selamat malam cinta. Bandung tjoret, 17 menjelang 18 juli 2014. Nouerdyn...

Antara waktu tersisihnya fajar Lalu timbul bercak-bercak mentari Janji bukan sekedar kabar siar Nantikanlah, aku datang esok hari Hadirku 'kan ditemani langkah seribu Hadirku 'kan ditemani citra kalbu Lihatlah dengan sepasang mata Sang postulat penyambung  jiwa Esok, kuhadirkan idiosinkrasi yang tak kan mudah engkau mengerti Esok, kububuhkan melankoli yang tak kan engkau pahami, jika kau nilai...

Aku, tak akan pernah Menikmati rotasi hari Menyaksikan mentari pergi Bagai dawai, menanti senja Aku, tak akan pernah Menemani lelap tidurmu Menanti mekar matamu Bagai dawai, menunggu pagi Aku, hanya sanggup Mengatup redup mataku Meninju bisu kantukku Bagai dawai, menanti shubuh Ini sekadar gurau lagu Menanti senja ala Payung Teduh Menunggu pagi ala Peterpan Menanti shubuh atas perintah Allah SWT Edisi...

Campuran antara ruh beserta rasa Padu mencipta irama nafas hidup Dendangkan bait jati diri  manusia Kadang benderang, sering meredup Begitulah, sang pecinta filosofi dunia Hidup segan mati pun segan, kiranya Dunia, sang pemberi olah nikmat raga Namun mengebiri sang bukti nyata Alih-alih sadar, alih-alih ingat Kesadaran dialihkan, ingatan dialihkan Nampak sudah janji pemberi janji Nampak sudah...

Bagaikan apa semangatmu itu? Apakah bagai petir yang menyambar? Apakah bagai petai yang menyambal? Apakah bagai putau yang mengental? Semangatmu, berapi-api Tapi, hanya untuk satu kali Semangatmu, menggebu-gebu Tapi, hanya untuk satu waktu Semangatku pudar, bung! Bandung tjoret, 17-06-14. Nouerdyn  ...

We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.