Puisi Filosofi Tag
Home > Posts tagged "Puisi Filosofi" (Page 2)
Posted at 13:57h
in
Puisi
by admin
Anda bukanlah dewa Siwa
Sekedar pujian 'tuk wujudkan keinginan
Anda bukanlah pangeran Arjuna
Sebusur panah runtuhkan belenggu tirani
Anda bukanlah pangeran Hatim
Sepucuk keberanian membakar dunia hitam
Anda bukanlah Jalal sang raja Akbar
Sepincuk birahi dapat menguasai tanah dan air manusia
Anda adalah Anda, diri Anda sendiri
Sejengkal waktu hidup berarti bagi kemakmuran dunia
Jayalah umat...
Posted at 17:00h
in
Puisi
by admin
Jam Malam, Penjaja Kata.
Sejam lalu kau cumbu ingatku dengan kabar
yang datang bersama bintang
Semenit lalu kau belai ragaku dengan rindu
yang dingin terelus angin malam
Sedetik lalu kau kecup keningku dengan kasih
yang hangat bersama cinta sejati
Selamat malam dunia, selamat malam cinta.
Bandung tjoret, 17 menjelang 18 juli 2014.
Nouerdyn...
Posted at 14:18h
in
Puisi
by admin
Antara waktu tersisihnya fajar
Lalu timbul bercak-bercak mentari
Janji bukan sekedar kabar siar
Nantikanlah, aku datang esok hari
Hadirku 'kan ditemani langkah seribu
Hadirku 'kan ditemani citra kalbu
Lihatlah dengan sepasang mata
Sang postulat penyambung jiwa
Esok, kuhadirkan idiosinkrasi
yang tak kan mudah engkau mengerti
Esok, kububuhkan melankoli
yang tak kan engkau pahami, jika kau nilai...
Posted at 15:35h
in
Puisi
by admin
Aku, tak akan pernah
Menikmati rotasi hari
Menyaksikan mentari pergi
Bagai dawai, menanti senja
Aku, tak akan pernah
Menemani lelap tidurmu
Menanti mekar matamu
Bagai dawai, menunggu pagi
Aku, hanya sanggup
Mengatup redup mataku
Meninju bisu kantukku
Bagai dawai, menanti shubuh
Ini sekadar gurau lagu
Menanti senja ala Payung Teduh
Menunggu pagi ala Peterpan
Menanti shubuh atas perintah Allah SWT
Edisi...
Posted at 13:32h
in
Puisi
by admin
Campuran antara ruh beserta rasa
Padu mencipta irama nafas hidup
Dendangkan bait jati diri manusia
Kadang benderang, sering meredup
Begitulah, sang pecinta filosofi dunia
Hidup segan mati pun segan, kiranya
Dunia, sang pemberi olah nikmat raga
Namun mengebiri sang bukti nyata
Alih-alih sadar, alih-alih ingat
Kesadaran dialihkan, ingatan dialihkan
Nampak sudah janji pemberi janji
Nampak sudah...
Posted at 14:13h
in
Puisi
by admin
Bagaikan apa semangatmu itu?
Apakah bagai petir yang menyambar?
Apakah bagai petai yang menyambal?
Apakah bagai putau yang mengental?
Semangatmu, berapi-api
Tapi, hanya untuk satu kali
Semangatmu, menggebu-gebu
Tapi, hanya untuk satu waktu
Semangatku pudar, bung!
Bandung tjoret, 17-06-14.
Nouerdyn
...
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.