17 May Tips Cepat Menyelesaikan Buku Bacaan
Beberapa waktu yang lalu saya telah sedikit berbagi tips mengenai cara asyik membaca buku, guna mendongkrak minat dan gairah awal untuk membaca. Semoga dari artikel tersebut dapat menginspirasi jutaan umat manusia untuk memulai menggemari aktifitas membaca buku. Aamin. 🙂
Pada postingan kali ini, saya akan kembali berbagi tips yang tentunya sudah saya uji pada diri saya sendiri, walaupun jadi kelinci percobaan namun semoga banyak orang yang akan mendapatkan manfaat atas apa yang telah saya lakukan. Untuk tips kali ini masih berkenaan dengan konteks membaca dan buku, yakni mengenai cara cepat menyelesaikan buku bacaan. Selain itu hari ini juga bertepatan dengan hari buku nasional 2014, semoga postingan ini dapat membantu masyarakat Indonesia untuk semakin menggemari dan mencintai aktifitas membaca buku.
Dalam percobaan yang saya lakukan, buku yang saya lahap yaitu roman yang berhasil membuat quatrick. Empat buah roman hasil jerih payah Pramoedya Ananta Toer menulis dibalik jeruji besi, Tetralogi Buru. Keempat buku tersebut berhasil saya baca dengan rentang waktu baca per buku kurang lebih 1 minggu, jadi kurang lebih selama 1 bulan saya berhasil menyelesaikan membaca tetralogi buru. Alhamdulillah
Bagaimanakah tipsnya? Silahkan dilihat, dipahami, dan diamalkan. 😉
1. Fokus Untuk Satu Bahan Bacaan
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan fokus buku yang akan menjadi bahan bacaan, baik berupa buku fiksi maupun non fiksi. Pada dasarnya suatu pekerjaan akan cepat terselesaikan jika kita dapat fokus menyelesaikan sebuah pekerjaan terlebih dahulu sebelum mengerjakan pekerjaan lainya, kaidah tersebut berlaku juga dalam aktifitas membaca. Terkadang apabila bookholic sudah menimpa seseorang, gairahnya untuk membaca akan semakin besar. Tidak aneh jika diibaratkan orang tersebut tidak dapat lepas dari buku, kemanapun dan dimana pun buku akan menyertainya.
Kondisi tersebut sangat bagus, tetapi akan tidak baik apabila manajemen dalam membaca buku-buku tersebut tidak dikelola dengan baik. Misalnya, seseorang yang sudah kecanduan membaca buku terkadang selalu merasa gatal ketika melihat buku yang menarik minatnya membaca, padahal masih ada buku yang belum selesai dibaca. Kejadian tersebut lumrah untuk terjadi, karena semakin sering dan semakin asyik orang membaca buku akan semakin penasaran dengan buku karena kenikmatan yang dirasakannya. Contoh negatifnya ibarat kecanduan narkoba. (Supaya seimbang, hal negatif turut diangkat. Hehe)
Jadi intinya adalah fokus untuk satu bahan bacaan terlebih dahulu sebelum memulai membaca yang lain, tetapi jika Anda ingin investasi buku sebagai bahan bacaan selanjutnya itu tidak apa-apa, karena semakin banyak investasi buku bacaan Anda maka akan semakin indah menatap masa depan. Tapi jangan sampai tergoda untuk membacanya, anggap saja buku-buku yang kita investasikan semacam buah yang sedang kita tunggu sampai masak untuk melahapnya dikemudian hari.
2. Luangkan Waktu Khusus Untuk Membaca
Tentu waktu khusus untuk membaca harus disediakan, berapa lamanya itu tergantung sampai dimana kemampuan mata kita memantengi ribuan kata yang terhias dalam setiap lembaran buku. Bagi yang belum akrab dengan aktifitas membaca tentu jangka waktu 5 menit untuk membaca adalah waktu terbaik, namun agar kemampuan membaca jauh lebih baik tentu selain latihan terus menerus porsi membaca harus terus ditambah.
Namun jangan salah kaprah juga dengan berlama-lama dalam membaca buku, jikalau tidak ada pembelajaran baru yang dapat kita pahami. Slow but sure, perlahan tapi bukan pelan-pelan, jika dijalan harus selamat jika membaca harus cermat.
3. Jadikan Uang Sebagai Pembatas Buku dan Hadiah Penawar Lelah
Poin ini adalah trademark yang coba saya ciptakan, entah apa sudah ada yang melakukan atau belum tapi poin inilah yang telah “mengelinci” percobaankan diri saya pribadi. (Salah satu kata kerja baru: Mengelinci. 😀 )
Jadi, penggunaan uang disini sebagai pembatas buku yang multifungsi. Selain untuk membatasi bacaan pada buku, pengunaan uang dalam hal ini bisa menjadi hadiah penawar lelah setelah kita membaca buku. Maksudnya adalah uang tersebut menjadi sebuah suntikan penyemangat dalam membaca buku, faktor utamanya tentu karena tidak ada orang yang akan berpaling jika melihat uang, jadi jika uang tersebut diletakan menjadi pembatas buku tidak menutup kemungkinan semangat untuk membaca buku akan terus membara. Hahaha
Itu hanya intermezzo saja, penggunaan uang yang saya maksud disini adalah menggunakan uang sebagai hadiah apabila kelak kita selesai membaca buku. Uang tersebut dapat kita gunakan untuk apapun, baik untuk membeli barang, jasa, atau apapun yang membuat kita senang dan bisa menularkan virus senang tersebut kedalam aktifitas membaca yang kita lakukan. Intinya melalui uang tersebut kita dapat menentukan target waktu penyelesaian membaca buku, pecahan berapapun uangnya yang penting target dari penyelesaian membaca buku dapat terselesaikan. Tentunya semakin cepat semakin baik, semakin besar pecahan uang yang kita gunakan akan semakin puas juga ketika buku bacaan selesai. 😀
Semoga postingan ini bermanfaat, seperti yang banyak diucapkan oleh khatib ju’mat “Kebaikan hanya milik Allah SWT, kesalahan berasal dari kekhilafan manusia”. Begitupun yang disajikan dalam postingan ini, apabila ada kebaikan yang Anda dapat ambil itu adalah karunia ilahi, apabila kesalahan yang Anda temukan itu adalah kekhilafan pribadi. Saya tunggu kritik dan saran membangun dari Anda untuk artikel yang tidak sempurna ini, Terima kasih.
maembie
Posted at 18:41h, 18 MayKalo udah namanya hobi baca, saya pasti bisa nyelesaian bacaan secepat mungkin 😀
Nouer Dyn
Posted at 08:49h, 19 MayBenar sekali bung Maembi, kalau membaca sudah menjadi hobi, niscaya membaca akan menjadi kebutuhan hidup. 🙂
maembie
Posted at 17:04h, 19 MaySiap…
Tapi, panggil saja saya Wahyu, itu nama dunia maya saya 🙂
Nouer Dyn
Posted at 03:40h, 21 MayOk siap bung Wahyu, salam kenal. 🙂
Bayu Rohmantika Yamin
Posted at 14:08h, 14 JuneGua termasuk penggemar baca buku, tapi akhir-akhir ini malah jadi sering numpuk investasi buku tanpa menyelesaikan baca buku yang udah dibeli sebelumnya, haha. Alesan klasik ga ada waktu kayaknya harus gua ilangin, sebenernya waktu ada, cuma ngelolanya aja kurang baik.
Well, gua tertarik sama poin “Jadikan uang sebagai pembatas buku dan hadiah penawar lelah.” Bener juga ya, setidaknya ada hadiah kecil menanti kalo kita selesai baca buku. Thanks sarannya. 🙂
Penjaja Kata
Posted at 11:15h, 15 JuneYa, semangat untuk membaca buku memang fluktuatif, Bung. Dan, cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan terobosan-terobosan baru dalam melakukan aktivitas membaca buku. 🙂
Basil Nguy
Posted at 14:32h, 07 JanuaryArtikel yang menarik dan informatif… terima kasih, gan..