Puisi - Page 2 of 13 - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Blogger Bandung yang menyediakan berbagai kebutuhan kata
Blogger Bandung | Copywriter
-1
archive,paged,tag,tag-puisi,tag-630,paged-2,tag-paged-2,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

Puisi Tag

Nikmatilah selagi ramadhan Shalat tarawih sesuai keinginan Sebelas rakaat, silahkan Raka'at singkat tapi cermat Dua puluh tiga, silahkan Raka'at lambat tapi selamat Empat puluh empat, silahkan Raka'at khidmat jikalau sempat Tarawih dulu sesudah makan Agar tubuh sehat nan kuat Tarawih dulu sebelum tidur Agar tidur hemat nan nikmat Ayo, tarawih dulu sebelum ditarawihkan. :) Nouerdyn...

Biarkan waktu berlalu sendiri dan sendi mentari jalani rotasi Aku menunggu hadirnya disini diatas sajadah selimut diri Mataku memang diam terpejam dalam nikmat ibadah syiam Menjaga panca indera serta  hati menahan gairah nafsu duniawi Malas? Memang malas, tapi berkelas Loyo? Memang loyo, tapi rapopo Lebih baik tidur jaga diri Daripada ngelantur jual diri Ngabuburitlah sesuai kaidah yang...

Aku, tak akan pernah Menikmati rotasi hari Menyaksikan mentari pergi Bagai dawai, menanti senja Aku, tak akan pernah Menemani lelap tidurmu Menanti mekar matamu Bagai dawai, menunggu pagi Aku, hanya sanggup Mengatup redup mataku Meninju bisu kantukku Bagai dawai, menanti shubuh Ini sekadar gurau lagu Menanti senja ala Payung Teduh Menunggu pagi ala Peterpan Menanti shubuh atas perintah Allah SWT Edisi...

Senyummu mengandung virus Terbawa oleh angin, menusuk dalam batin Stop! Jangan nakal, jangan binal, jangan bebal Aku tak butuh senyuman, aku butuh ucapan Bukan di bibir, di mulut, apalagi di gigi Akan tetapi ucapan tulus buatan isi hati Sepatah pun tak apa gerangan Namun jangan berpatah-patah Sebait pun tak apa gerangan Namun jangan berbait-bait Sepatah dan...

Campuran antara ruh beserta rasa Padu mencipta irama nafas hidup Dendangkan bait jati diri  manusia Kadang benderang, sering meredup Begitulah, sang pecinta filosofi dunia Hidup segan mati pun segan, kiranya Dunia, sang pemberi olah nikmat raga Namun mengebiri sang bukti nyata Alih-alih sadar, alih-alih ingat Kesadaran dialihkan, ingatan dialihkan Nampak sudah janji pemberi janji Nampak sudah...

Bagaikan apa semangatmu itu? Apakah bagai petir yang menyambar? Apakah bagai petai yang menyambal? Apakah bagai putau yang mengental? Semangatmu, berapi-api Tapi, hanya untuk satu kali Semangatmu, menggebu-gebu Tapi, hanya untuk satu waktu Semangatku pudar, bung! Bandung tjoret, 17-06-14. Nouerdyn  ...

We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.