07 Jun Serunya Bigbang Lego Ergo Scio 2015
Lego Ergo Scio (Saya Baca Maka Saya Tahu), begitulah sang media massa kawakan di Indonesia, Kompas, menyematkan nama pada sebuah acara seminar yang memiliki tujuan utama mengembangkan minat baca di kalangan mahasiswa. Beberapa kampus besar di Bandung, baik kampus negeri maupun swasta, menjadi tempat sekaligus penyelenggara acara Lego Ergo Scio. Total ada 9 kampus yang mendapatkan kesempatan emas ini, dan salah satu-nya adalah kampus saya yang (semoga) selalu dibanggakan oleh para mahasiswanya, Itenas. 🙂
Setelah 9 kampus berhasil menyelenggarakan acara ini di tempatnya masing-masing, pihak Kompas pun menyelenggarakan sebuah acara puncak bertajuk “syukuran” dengan nama keren Bigbang, dan melibatkan semua kampus yang terlibat dalam penyelenggaraan acara Lego Ergo Scio. Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 30 Mei 2015, bertempat di Balepare Kota Baru Parahyangan, Padalarang, kabupaten Bandung Barat.
Dalam acara puncak ini, setiap kampus diberikan kesempatan untuk menampilkan sebuah pertunjukan, sebagai bentuk apresiasi kepada pihak Kompas. Tidak hanya sekedar pertunjukan semata, namun hadiah senilai Rp. 7.500.000,00 pun menjadi bentuk apresiasi balik dari pihak Kompas untuk tiga kampus dengan pertunjukan paling menarik dan meriah.
Berhubung saya (masih) mahasiswa Itenas, jadi saya akan sedikit bercerita mengenai bentuk pertunjukan yang ditampilkan oleh perwakilan dari Itenas. 🙂
Itenas Clubreads, selaku organisasi yang dipercaya menjadi penyelenggara Lego Ergo Scio dari tahun 2013, tahun pertama acara Lego Ergo Scio diadakan, mengandeng “The Cabanas” sebagai komunitas kabaret di Itenas, untuk menampilkan pertunjukkan di acara Bigbang Lego Ergo Scio 2015. Tidak usah dijelaskan bagaimana sulitnya mereka mengatur waktu bertemu untuk bekerja sama, tidak usah diceritakan waktu ujian akhir semester yang mengganggu fokus mereka untuk berlatih, dan tidak usah diceritakan bahwa saya adalah mantan ketua di Itenas Clubreads. :v
Dalam situasi dan kondisi yang serba terbatas, di luar dugaan pertunjukan kabaret Itenas yang hampir membuat semua mata yang menyaksikannya menitikkan air mata, menyabet hadiah senilai Rp. 3.500.000,00 sebagai juara pertama pertunjukan kampus di acara puncak Lego Ergo Scio. Lalu diikuti oleh kampus UIN Bandung dan kampus UPI yang menempati posisi kedua dan ketiga, dengan jumlah hadiah yang tentunya tidak sama. Hehehe…
Singkat cerita saja untuk bentuk pertunjukan dari dua kampus yang mendapatkan predikat juara lainnya, teman-teman dari kampus UIN Bandung mempertunjukan musik perkusi dan kampus UPI mempertunjukan kesenian angklung yang dipadukan dengan paduan suara.
Selain itu, pertunjukan dari kampus-kampus lainnya adalah ITB mempertunjukan musik akustik, UNPAD mempertunjukan kabaret juga, dan UNISBA mempertunjukan musikalisasi puisi. Sayangnya, panitia tidak mempertunjukan tiga kampus tersebut sebagai juara. Sayang sekali, padahal banyak gadis cantiknya di tiga kampus tersebut loh. #eh :v
Lalu, sisa tiga kampus lainnya mempertunjukan apa? Sayangnya lagi, tiga kampus tersebut (Telkom University, Unpar, dan Maranatha), mengalami masalah teknis dan non-teknis yang tidak dapat saya jelaskan, karena saya juga tidak tahu apa masalahnya. wkwkwkw
Tidak usah diceritakan seperti apa serunya pertunjukkan kabaret dari Itenas, karena insya Allah apabila tulisan dari penerus perjuangan saya di Itenas Clubreads yang sudah mulai teracuni oleh virus literasi yang sudah saya tularkan, layak untuk dimuat di rubrik Kompas Kampus hari Selasa besok (9 Juni 2015), Anda pun dapat membacanya lebih lanjut. Doakan saja artikelnya tembus, ya. 🙂
Selain pertunjukan dari setiap kampus, dihadirkan pula beberapa pembicara yang ahli di bidangnya, seperti Arbain Rambey yang ahli dalam karya fotografi, Timothy Marbun yang ahli dalam berkosa-kata, Ajie H. Lubis yang ahli dalam “dagang” karya fotografi, dan Sapardi Joko Damono yang ahli dalam menyentuh jiwa manusia dengan bait puisi. Ya, nama terakhir, Mbah Sapardi Djoko Darmono, bagaikan “magnet penarik massa”. Kehadirannya di acara Bigbang Lego Ergo Scio 2015, disambut dengan permintaan untuk berfoto selfie bareng gadis-gadis yang hadir di acara ini. Inilah yang namanya Tua-Tua Kelapa, semakin tua semakin kuat aura ketampanannya, patut untuk ditiru. 🙂
Materi yang disampaikan oleh Mbah Arbain tentang teknik fotografi yang “natural” tanpa harus bergaya lebay dan alay, juga materi tentang kebebasan menulis yang disampaikan oleh Mbah Sapardi, merupakan materi-materi yang membuat saya semakin enjoy dalam mempelajari kedua bidang yang digeluti oleh para sesepuh tersebut: Fotografi dan Literasi. 😀
Selain para pembicara beken yang saya sedikit jelaskan di atas, turut hadir pula para pemusik sendu yang membuat tentramnya kalbu, namun yang saya ingat dan saya kenal adalah grup band Mocca, yang beberapa personel- nya merupakan alumni dari Itenas. Termasuk juga Anissa yang sudah tidak lagi “Chibi” dan Tria “The Changcuters”, namun dua nama terakhir yang disebutkan tidak datang di acara Bigbang Lego Ergo Scio 2015, mereka hanya datang di tulisan ini saja. 😀
Ya, begitulah tulisan ini berkata, semoga ada manfaat yang hadir dari sela-sela spasi di setiap kalimat yang saya buat, ya. Terima kasih sudah menyaksikan, bung. 🙂
Penjaja Kata
No Comments