Sepercik Kisah Wanita Berhijab - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Blogger Bandung yang menyediakan berbagai kebutuhan kata
Blogger Bandung | Copywriter
40
post-template-default,single,single-post,postid-40,single-format-standard,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

Sepercik Kisah Wanita Berhijab

Sepercik Kisah Wanita Berhijab

Wanita yang berbalut kerudung memang menjadi penampilan menarik wanita dimata lelaki, apalagi bila inner beauty pun sudah didapat pasti akan selalu menjadi bahan lirikan para kaum adam. Inilah yang terjadi kepada seseorang yang bernama S, dia kuliah di salah satu kampus swasta dikota Bandung. Kegiatan sehari-harinya selain kuliah yaitu bergabung dengan salah satu unit kegiatan mahasiwa di kampusnya. Mungkin secara umum hampir di tiap kampus para mahasiswanya selalu mengadakan acara-acara, baik itu formal maupun non-formal.

Berkat anugrah yang diberikan tuhan kepada S yaitu “Gadis Bersampul Bening”, dia selalu dipercaya oleh ketua unit kegiatanya untuk mengisi kepanitian sebagai humas ataupun danus (Dana Usaha). Kenapa hal itu dilakukan? Mungkin strategi gokil ini sering dilakukan berbagai perusahaan produk maupun jasa untuk meningkatkan penjualan, biasanya mereka menggunakan jasa SPG (Sales Promotion Girl) untuk memikat para pembeli dengan strategi hebat dari A Rafiq yaitu “Pandangan Pertama”.

Tidak dapat dipungkiri hal itu memang benar adanya dan bermanfaat bagi perusahaan-perusahan apapun, bagaimana tidak memang dalam semua otak manusia telah tertanam otak primitif  yang berkaitan dengan soal “Memelihara Keturunan”  sehingga hanya dengan melihat beningnya makhluk tuhan dalam satu kali pandangan otak primitive ini langsung bekerja khususnya bagi kaum adam. Berdasarkan hal-hal itulah kemudian S di gadang-gadang untuk duduk diposisi Humas ataupun Danus, tujuannya hanya satu yaitu menghasilkan provit yang menguntungkan bagi acara yang akan dilaksanakan.

Memang kampus si S ini di dominasi oleh kaum adam baik para “Sumber Dana” kampus dan para mahasiswanya juga, sehingga hanya dengan menampakan wajahnya kepada mata-mata liar mereka pundi-pundi uang untuk acaranya pun akan dijamin aman, aman, dan aman berkat “a Man” yang terpikat daya magis sang S. Alhasil para penghuni kampus pun semakin banyak yang mengenal S, pokoknya dia sudah di ibaratkan artis kampus dimata teman-temannya.

Tiap dijalan bertemu dengan orang-orang  banyak yang senyum manis kepadanya terutama para pria, bahkan ada juga pria-pria centil yang sering menggoda dengan rayuan-rayuan gembelnya. Tetapi si S ini tidak risih justru malah menikmati, memang dia bercita-cita menjadi artis dan dalam kegiatannya pun terkadang disisipi dengan kegiatan yang berbau modeling. Terkadang kalau difikir-fikir apa yang hebat dari si S ini, memang doi cantik tetapi dia tuh termasuk orang yang menjaga auratnya dengan berjilbab dan itu adalah suatu hal yang  berbeda 180 derajat dengan pasar didunia keartisan yang lebih mengutamakan atau mempertontonkan hal-hal yang berbau seksual ke layar public.

Tawaran-tawaran modeling mengalir kepadanya dengan nilai kontrak yang juga cukup menjanjikan untuk kantong mahasiswa, tetapi memang “Para Pencari Model” ini sangat mengutamakan selera pasar yang telah dibahas sebelumnya. Sungguh hebat memang si S ini, dia tetap kuat memegang prinsip hijabnya walaupun diiming-imingi uang sekalipun. Kampus pun lah yang akhirnya menjadi tempat promosi aman baginya, sulit sekali membayangkan seorang pria tidak bisa melirik bila si S ini lewat di hadapannya.

Para pria-pria pejantan di kampusnya pun mengidolakan dan berharap doi jadi gebetannya, tapi yang pasti mereka harus ngantri dengan pria-pria lain yang emang mengarapkan hal yang sama. Seiring semakin terkenalnya si S ini di kampusnya, semakin banyak pula photographer dadakan yang berniat menjadikan si S menjadi modelnya. Mulai dari yang punya kamera Kodak sesosok kamera jadul yang membutuhkan jasa tukang cuci untuk menghasilkan fotonya, kamera hape, kamera digital dan juga kamera DSLR yang harganya bisa ngalahin harga motor bebek yang banyak dikredit masyarakat Indonesia semua mengirimkan tawaran kerja samanya. Suatu pilihan yang sulit baginya dengan kegilaan yang telah terjadi di kampusnya tersebut, namun tetap she must make a choice dan hanya satu yang bisa dipilih.

Akhirnya si S pun  memilih sang pemilik “Raja Kamera” sebagai photographernya, karena tidak lain tidak bukan dia berfikir kualitas kamera yang bagus mungkin akan membuat fotonya pun berkualitas pula. Lalu dari kedua orang ini pun mereka mencari kembali tambahan-tambahan tenaga kerja dibeberapa tempat, mereka berniat untuk membentuk tim foto untuk awal karir mereka. Berbagai lomba kontes foto-foto pun diikuti oleh S dan tim fotonya, berharap dengan ikut acara-acara seperti itu dapat mendongkrak nama dan karirnya lebih baik sehingga bisa lebih dikenal lagi keluar kampusnya.

Sungguh beruntung kembali si S dia mendapatkan juara di salah satu perlombaan foto di kota Bandung, memang acara ini tak terlalu besar tetapi hadiahnya cukup menarik untuk si S karena dia mendapat beasiswa untuk mengikuti sekolah  modeling professional di Jakarta. Jelas dia sangat bangga dengan pencapaiannya tersebut, karena jarang-jarang orang yang mendapat kesempatan tersebut dan secara gratis pula. Jalannya pun kini terbuka lebar di jalur modeling, sehingga jalan untuknya mewujudkan cita-citanya menjadi artis kini berada dipelupuk matanya tinggal berusaha lebih keras lagi untuk benar-benar bisa mendapatkannya.

Setiap hari minggu dia selalu menyempatkan waktunya untuk  goes to Jakarta, bukan untuk jalan-jalan melainkan untuk menjalani  awal karirnya sebagai calon artis. Inilah hebatnya dari niat bersungguh-sungguh, baik itu pria ataupun wanita saja pasti bisa melakukan apa yang memang janggal di khalayak umum. Coba bayangkan selain jadwal kuliah yang padat dalam tiap minggunya, bahkan dihari yang harusnya dia istirahat dari aktifitas untuk menenangkan diri malah dia gunakan untuk pergi bolak-balik antara Bandung, Jakarta, terus balik lagi ke Bandung dalam satu hari demi mewujudkan mimpinya. Inilah contoh dari wanita karir yang tangguh, tak peduli apa pun hambatannya dia libas supaya mimpinya pun menjadi kenyataan.

Baginya tak ada waktu bila hanya untuk bersantai-santai atau hanya galau-galauan ngga jelas seperti yang banyak orang lakukan, bahkan untuk memiliki seorang pacar pun mungkin tak pernah dia masukan dalm schedulenya. Pacar baginya mungkin hanya sebagai pemanis akhir disaat dia bisa sukses mewujudkan cita-citanya menjadi artis yang sopan dan tetap menjunjung tinggi norma keislaman dalam tingkah lakunya.

2 Comments

Post A Comment
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.