27 Dec Pasca Banjir Baleendah Bandung
Duhai banjir, dikau surut di waktu yang tak tepat.
Mengapa harus di malam minggu?
Kala sunyi menyelimuti, mengebiri rasa dalam hati.
Kala pilu menderu, karena tak ada pintu yang dituju.
Jomblo? Jomblo adalah kutukan.
Single? Single adalah pilihan.
Aku? Aku hanyalah lelaki jalang,
yang terduduk manis ditemani teh manis, bukan teteh manis.
Mohon maaf, kemampuan berpuisiku melemah semenjak kegalauanku expired.
Maklum, hanya sanggup download galau versi trial. 🙂
Pasca Banjir Baleendah Bandung, Penjaja Kata.
Baleendah, Bandoeng tjoret 27/12/14.
No Comments