Nyanyian Merdu Alam yang Terkurung Kandang - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Nyanyian Merdu Alam yang Terkurung Kandang - Penjaja Kata. Bila mendengar kata Kucica Hutan, mungkin sebagian besar orang tidak akan memiliki gambaran apa wujud dari nama tersebut. Sejenis pohon atau binatang kah, hampir banyak yang tidak memiliki gambaran apa-apa tentang Kucica Hutan. Namun bila disebut nama tenarnya yakni Murai Batu, sepertinya prosentase orang yang mengetahuinya akan bertambah cukup banyak. Terutama para pria yang memiliki hobi di bidang hewan peliharaan, khususnya burung kicau tentu akan sangat familiar dengan salah satu jenis burung yang tergolong "barang mahal". #HutanKitaSultan memang benar lho, buktinya burung Murai Batu ini menjadi salah satu hewan endemik di beberapa daerah di Indonesia.
Nyanyian Merdu Alam yang Terkurung Kandang
16832
post-template-default,single,single-post,postid-16832,single-format-standard,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

Nyanyian Merdu Alam yang Terkurung Kandang

Nyanyian Merdu Alam yang Terkurung Kandang

Nyanyian Merdu Alam yang Terkurung Kandang – Penjaja Kata. Bila mendengar kata Kucica Hutan, mungkin sebagian besar orang tidak akan memiliki gambaran apa wujud dari nama tersebut. Sejenis pohon atau binatang kah, hampir banyak yang tidak memiliki gambaran apa-apa tentang Kucica Hutan. Namun bila disebut nama tenarnya yakni Murai Batu, sepertinya prosentase orang yang mengetahuinya akan bertambah cukup banyak. Terutama para pria yang memiliki hobi di bidang hewan peliharaan, khususnya burung kicau tentu akan sangat familiar dengan salah satu jenis burung yang tergolong “barang mahal”. #HutanKitaSultan memang benar lho, buktinya burung Murai Batu ini menjadi salah satu hewan endemik di beberapa daerah di Indonesia.

Burung Murai Batu tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa. Memiliki suara kicauan yang bagus, burung ini pun pernah mendapatkan penghargaan terbaik atas nyanyiannya yang sangat indah pada tahun 1947 (The Best Song Birds – Delacour, 1947). #IndonesiaBikinBangga dengan adanya burung Murai Batu. Tak ayal karena keunikannya tersebut, nilai jual dari burung ini pun tergolong pada jenis burung yang mahal dengan harga yang stabil dari tahun ke tahun. Hal ini pun berdampak pada besarnya permintaan dari pasar, baik di pasar penghobi maupun untuk skala lomba.

Betul, Burung Murai Batu termasuk salah satu burung yang memiliki perlombaannya tersendiri. Penilaiannya pun beragam mulai dari kicauan sampai pada postur tubuhnya saat beraksi di depan manusia serta kawan sejenisnya. Untuk apa sebenarnya diadakan perlombaan seperti ini? Tentu banyak yang ingin dicapai. Selain kebanggaan memiliki burung dengan predikat juara, juga meningkatkan nilai jualnya di pasaran dengan label juara yang telah dimiilikinya.

Sebagai salah seorang yang pernah menggemari burung kicau (saat ini sudah tidak ya hehe), burung ini pun pernah masuk ke dalam salah satu wishlist saya. Akan tetapi, setelah tahu bahwa banyaknya pemburu liar yang melakukan perburuan burung ini dari hutan, ada perasaan gamang yang selalu menghantui. Hal ini terjadi karena banyak faktor, mulai dari burung yang lebih sulit untuk dijinakkan serta rawan stres yang dapat berujung kematian. Rasa tak tega karena mengambil paksa kehidupannya dari hutan, lalu menukarnya dengan gaya hidup di dalam sangkar, pun jadi salah satu perasaan yang cukup mengganggu perasaan. Bisa dibilang ya ini setitik kecil pengobrananku #UntukmuBumiku.

Memang ada beberapa penangkaran burung Murai Batu yang berlabel legal, menjual burung tersebut namun dari keturunan kedua atau lebih untuk menghilangkan sifat alami nya serta mempromosikan bahwa burung yang ditangkarkannya tidak merusak habitatnya di alam. Tanpa tendensi meremehkan atau menyalahkan, bagi saya fitrah setiap makhluk telah digariskan sesuai penciptaannya. Bila memang burung Murai Batu ini telah diciptakan Tuhan untuk bernyanyi merdu di kedalaman hutan, lantas mengapa kita paksa ia untuk melayani nafsu kita di perkotaan?

Manusia sudah diberikan banyak sekali pilihan suara maupun nada-nada yang merdu dan dihasilkan dari barang yang tak harus mengganggu ekosistem alam, terutama hutan. Kita memiliki banyak penyanyi dengan jenis suara yang berbeda-beda dan menghibur, juga beragam alat musik yang bisa dimainkan untuk menata nada-nada yang indah. Menurut saya, baiknya burung Murai Batu dan beragam jenis kekayaan alam hutan lain, kita jaga lestari dengan memastikan pada tempatnya. Bila memang kita memiliki rasa penasaran untuk mengetahui merdunya suara-suara burung, mengunjungi area hutan lindung yang dibuka untuk wana wisata bisa jadi opsi terbaik untuk semua pihak.

Hal ini pun pernah saya lakukan beberapa waktu lalu, saya mengunjungi area hutan lindung yang ada di Bandung bagian timur tepatnya di Batu Kuda, Manglayang. Walaupun bukan menjadi wilayah hidup burung Murai Batu, namun momen ini sangatlah berarti mengingat saya memiliki anak yang masih kecil. Mengenalkannya pada alam terutama hutan dari dini, tentu besar harapan saya bahwa kelak ia akan menjadi generasi yang mencintai kekayaan alamnya tersebut. Tak hanya mencintai tentunya, juga ikut berperan nyata dalam menjaga kelestariannya.

Oh ya, kebetulan keputusan untuk mengunjungi hutan ini tercetus tetiba setelah saya dan istri mendengarkan salah satu lagu baru, lagu yang memiliki pesan tentang begitu bernilainya alam Indonesia. Lagu ini berjudul Dengar Alam Bernyanyi yang dinyanyikan LALEILMANINO bersama Chicco Jerikho, Hivi! & Sheila Dara.

#DengarAlamBernyanyi tak hanya tentang merdunya suara, tetapi juga peranan setiap makhluk yang ada dalam keberagaman hutan. Burung Murai Batu yang tak hanya bernyanyi menghibur hutan yang sepi, ia pun turut andil menjaga ekosistem hutan mulai dari membasmi hama-hama yang mengganggu pepohonan serta menyebarkan beragam benih tanaman untuk menambah nafas bagi hutan. Pesan penuh makna yang saya rasakan, setelah mendengar tiap bait dari lagu Dengar Alam Bernyanyi.

Oh ya, kamu bisa coba dengar sesering mungkin lagu ini di Spotify dan  Apple Music, karena semakin banyak yang mendengarkan lagu tersebut maka akan semakin banyak royalti yang digunakan untuk perlindungan hutan di Indonesia. Barangkali kamu mau coba menikmatinya, bisa klik official lyric video di Youtube-nya di bawah ya:

Burung Murai Batu baru satu sosok yang punya peranan dalam tatanan hutan di Indonesia. Masih banyak lagi kekayaan alam lain yang tersimpan di hutan kita. Sebagai pemuda, kita tentu berperan banyak untuk menjaga kelestarian alam kita. Tak harus menunggu sanggup berkelana sampai jauh ke Kalimantan atau Papua sana, setiap daerah terdekat kita saat ini pun memiliki area-area hutan yang justru semakin rawan keberadaannya. Sekadar melepas penat untuk mengunjunginya, mengeluarkan beberapa rupiah untuk orang-orang yang mengabdi menjaga hutan, tentu akan sangat bernilai untuk membuat hutan kita bertahan.

Yuk jadi bagian dari #TeamUpforImpact, jangan tunggu orang lain terlebih dahulu mengambil tindakan. Kamu pun bisa melakukan tindakan-tindakan luar biasa, asalkan ada setitik kepedulian yang coba kamu tanam di dalam hati, niscaya pasti dampaknya akan terasa tak hanya pada dirimu tapi juga pada lingkungan sekitarmu. Berani memilih hobi yang tidak merusak alam, itu pun keren untuk dilakukan.

Penjaja Kata

No Comments

Post A Comment
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.