Literasi
Home > Literasi (Page 58)
Saat ini dia mulai terlihat bugar kembali, dia mulai bisa bersuara, menyuarakan suara khasnya.
Kakanda : Dia sudah sembuh, Adinda.
Adinda hanya termenung, dibuai oleh indahnya suara tersebut. Akhirnya, Kakanda pun menyadarkannya dengan sentuhan manja.
Kakanda : Burung ini harus kita lepaskan, Adinda. Kehidupannya bukanlah disini, dia adalah...
Angin beserta udara yang dikandungnya menghempaskan sekujur raganya ke bumi, sejenak ingatannya hilang ditelan gravitasi. Hei, dimanakah kalian kehidupan? Tidakkah menolong jiwa yang sedang dilanda kesulitan ini?
Adinda : Mari kita bawa, Kakanda. Kita obati dia sampai sembuh dan pulih seperti sedia kala.
Kakanda : Baiklah.
Lagi-lagi mereka...
Posted at 14:13h
in
Puisi
by admin
Bagaikan apa semangatmu itu?
Apakah bagai petir yang menyambar?
Apakah bagai petai yang menyambal?
Apakah bagai putau yang mengental?
Semangatmu, berapi-api
Tapi, hanya untuk satu kali
Semangatmu, menggebu-gebu
Tapi, hanya untuk satu waktu
Semangatku pudar, bung!
Bandung tjoret, 17-06-14.
Nouerdyn
...
Posted at 17:00h
in
Puisi
by admin
Tengoklah! matanya berhias permata
Pupilnya bak berlian hitam dari Afrika
Skleranya bak giok suci dari Cina
Tapi hati-hati, pandangannya berbahaya
Matanya mengandung zat psikotropika
Jika tidak, candu engkau bahkan gila
Tapi jangan dipercaya
Nikmatilah selagi bisa
Nikmatilah selagi ada
Toh, nikmat engkau rasa
Toh, dosa engkau rasa
Loh, ko jadi napza?
Gurauan
Bandung tjoret, 12-06-14.
Nouerdyn
...
Posted at 13:53h
in
Flash Fiction
by admin
Aneh, aku baru tahu kalian menganggapku begitu memesona bagi kaum kalian. Kalian, dengan segala pujian dan perlakuan spesial kalian kepadaku membuatku begitu bahagia dan bangga. Tetapi, tolong jangan terlalu memujiku dengan berlebihan, aku takut akan kekhilafan dan kenikmatan sesaat yang disajikan oleh manisnya gula biang...
Bulan, bercahaya pucat pasi bak seonggok nasi.
Kakanda : Malam ini, tahukah engkau apa yang mengundang decak kagum mata hatiku, Adinda?
Adinda menggeleng sayu, namun bibirnya tersenyum sendu.
Kakanda : Tengoklah bulan sabit itu!
Bulan sabit, berbentuk begitu anggun. Anggun, karena berbentuk mirip dengan senyuman Adinda. Begitu tenang, indah,...
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.