Literasi - Page 58 of 81 - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Blogger Bandung yang menyediakan berbagai kebutuhan kata
Blogger Bandung | Copywriter
-1
archive,paged,category,category-literasi,category-3,paged-58,category-paged-58,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

Literasi

Saat ini dia mulai terlihat bugar kembali, dia mulai bisa bersuara, menyuarakan suara khasnya. Kakanda : Dia sudah sembuh, Adinda.  Adinda hanya termenung, dibuai oleh indahnya suara tersebut. Akhirnya, Kakanda pun menyadarkannya dengan sentuhan manja. Kakanda : Burung ini harus kita lepaskan, Adinda. Kehidupannya bukanlah disini, dia adalah...

Angin beserta udara yang dikandungnya menghempaskan sekujur raganya ke bumi, sejenak ingatannya hilang ditelan gravitasi. Hei, dimanakah kalian kehidupan? Tidakkah menolong jiwa yang sedang dilanda kesulitan ini? Adinda : Mari kita bawa, Kakanda. Kita obati dia sampai sembuh dan pulih seperti sedia kala. Kakanda : Baiklah. Lagi-lagi mereka...

Bagaikan apa semangatmu itu? Apakah bagai petir yang menyambar? Apakah bagai petai yang menyambal? Apakah bagai putau yang mengental? Semangatmu, berapi-api Tapi, hanya untuk satu kali Semangatmu, menggebu-gebu Tapi, hanya untuk satu waktu Semangatku pudar, bung! Bandung tjoret, 17-06-14. Nouerdyn  ...

Tengoklah! matanya berhias permata Pupilnya bak berlian hitam dari Afrika Skleranya bak giok suci  dari Cina Tapi hati-hati, pandangannya berbahaya Matanya mengandung zat psikotropika Jika tidak, candu engkau bahkan gila Tapi jangan dipercaya Nikmatilah selagi bisa Nikmatilah selagi ada Toh, nikmat engkau rasa Toh, dosa engkau rasa Loh, ko jadi napza? Gurauan Bandung tjoret, 12-06-14. Nouerdyn  ...

Aneh, aku baru tahu kalian menganggapku begitu memesona bagi kaum kalian. Kalian, dengan segala pujian dan perlakuan spesial kalian kepadaku membuatku begitu bahagia dan bangga. Tetapi, tolong jangan terlalu memujiku dengan berlebihan, aku takut akan kekhilafan dan kenikmatan sesaat yang disajikan oleh manisnya gula biang...

Bulan, bercahaya pucat pasi bak seonggok nasi. Kakanda : Malam ini, tahukah engkau  apa yang mengundang decak kagum mata hatiku, Adinda? Adinda menggeleng sayu, namun bibirnya tersenyum sendu. Kakanda : Tengoklah bulan sabit itu! Bulan sabit, berbentuk begitu anggun. Anggun, karena berbentuk mirip dengan senyuman Adinda. Begitu tenang, indah,...

We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.