Literasi
Home > Literasi (Page 55)
Posted at 13:34h
in
Puisi
by admin
Nikmatilah selagi ramadhan
Shalat tarawih sesuai keinginan
Sebelas rakaat, silahkan
Raka'at singkat tapi cermat
Dua puluh tiga, silahkan
Raka'at lambat tapi selamat
Empat puluh empat, silahkan
Raka'at khidmat jikalau sempat
Tarawih dulu sesudah makan
Agar tubuh sehat nan kuat
Tarawih dulu sebelum tidur
Agar tidur hemat nan nikmat
Ayo, tarawih dulu sebelum ditarawihkan. :)
Nouerdyn...
Posted at 14:40h
in
Puisi
by admin
Dibalik terminal yang ramai
Deru angkot bisingkan nada
Asap knalpot pekatkan udara
Tua muda ramaikan suasana
Dibalik terminal yang ramai
Waktu terasa lama berlalu
Janji terasa lama kutunggu
Hati terasa lama berderu
Dibalik terminal yang ramai
Parasnya, meneduhkan mata
Wajahnya, menyejukkan jiwa
Senyumnya, membangkitkan cinta
Pulang pergi disini, namun tidak dalam hati.
Dibalik Terminal, Nouerdyn....
Posted at 15:12h
in
Puisi
by admin
Aku, dikutuk oleh sang waktu
Terkutuk menjadi jiwa baru
Bersama bidadari penyejuk hati
Elok nan anggun bak permaisuri
Dia, tersenyum tiada henti
Dia, berkata terhenti henti
Dia, silaukan rona dalam hati
Dia, pancarkan ironi dalam diri
Aku terkutuk jadi bisu
Kata hilang dalam kamus perkataan
Aku terkutuk jadi baru
Rasa datang dalam kamus perasaan
Dia, pintar nan...
Posted at 13:08h
in
Pantun
by admin
Cinderella lepaskan sepatu kaca
Tinggalkan sendiri pangeran baik hati
Mengaji bukan sekedar membaca
Kajilah dengan mata, telinga, dan hati
Putri tidur masih pejamkan mata
Tunggu kecup manis sang pangeran
Al-Quran pedoman hidup manusia
Pelita hati penunjuk jalan kebenaran
Bawang putih ditinggal sendirian
Ibu peri datang bawa kabar bahagia
Mari tadarus di bulan ramadhan
Agar tambah pahala...
Posted at 15:09h
in
Flash True Story
by admin
Malpraktik Kampus, Penjaja Kata. Selepas pulang shalat tarawih dari masjid kampus, Manjana pulang dengan tergesa-gesa menuju kostannya yang sangat jauh, kurang lebih sejauh stasiun Gambir ke Monas.
Tiba di kostan, bukannya membuka Al-Quran atau membuka buku catatan kuliah, Manjana malah mebuka tas yang isinya alat-alat ketampanan...
Posted at 12:41h
in
Pantun
by admin
Cak Lontong sang salam lemper
Guyonan mikir mengundang tawa
Sisihkanlah walau hanya sepeser
Agar bersih harta jiwa dan raga
Candaan Komeng sungguh brilian
Pantaslah jadi panutan komedian
Berikan pada yang membutuhkan
Bukan pada yang mengharapkan
Tiru sosok bung Karni Ilyas
Jadilah bung Deni alias Candra
Gunakanlah hati yang ikhlas
Agar dapat manfaat dan pahala
No tulen cerdas...
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.