Literasi
Home > Literasi (Page 52)
Posted at 17:54h
in
Opini
by admin
Pameran atau Pamer-an?. Pameran adalah sebuah kegiatan yang pernah saya anggap dapat menimbulkan dosa. Hal ini berlandaskan penggunaan kata sifat pamer atau riya yang merupakan sifat tercela yang dibenci oleh Allah SWT, memang terdengar picik menilai makna dari kata dasar tersebut, tetapi seperti itulah kenaifan dari...
Posted at 04:33h
in
Puisi,
Sajak
by admin
Indonesia,
Tanahku dikremasi petak-petak perumahan
Airku dikemasi galon-galon air mineral
Indonesia,
Merahku bagaikan muntahan spidol
Putihku bagaikan uban yang nongol
Indoneisa,
Jiwaku disamak jadi makin tipis
Ragaku dipermak jadi makin miris
Indonesia,
Empat sehat, lima sempurna, enam mie instan
Sembilan bahan pokok makin mengenaskan
Indonesia? Endonesa? Nusantara?
Apapun namanya, merde"kalah" dari kekalahan!
Dir6aha9u INDONESIA!
Penjaja Kata...
Posted at 15:54h
in
Puisi
by admin
Tatkala Kutatap Matamu, Penjaja Kata.
Tatkala kutatap matamu
Paru-paruku bernafas syahdu
Tatkala kutatap matamu
Jantungku berdetak sendu
Tatkala kutatap matamu
Nadiku berdenyut pilu
Tatkala kutatap matamu
Hatiku berdesir merdu
Tatkala kutatap matamu
Cinta mengalir dalam darahku
Namun,
Tatakala kutatap hatimu
Kulihat berlian yang tak dapat kusentuh
Terima kasih atas per"hati"annya.
Bandung tjoret, 11-08-2014....
Posted at 11:23h
in
Reportase
by admin
Mudik (Menjadi Udik), Penjaja Kata. Mudik itu kependekan dari menjadi udik, menurut gue sih. Mengapa? Jelas karena tujuan orang mudik mayoritas dari kota ke kampung, nah kalau dari kampung ke kota namanya urbanisasi. Haha...
Posted at 13:12h
in
Puisi
by admin
Aku tidak ingin menjadi tongsis,
yang hanya menemani kebahagiaanmu, memotretkan diri ketika berada diatas.
Aku ingin menjadi tongsus,
yang menemani kesulitanmu, melangkahkan diri ketika berada dibawah.
Tidak, aku tak ingin menjadi tongkat narsis bagimu.
Aku ingin menjadi tongkat susah untukmu.
Bukan untuk menemanimu ketika berfoto selfie, melainkan menemanimu ketika berfoto yaasin....
Posted at 16:47h
in
Puisi
by admin
Picingkan saja matamu jikalau menatapku
Aku 'kan anggap kau blasteran indo-cina
Kerutkan saja dahimu jikalau melirikku
Aku 'kan anggap kau mulai tua bangka
Ciutkan saja hidungmu jikalau membauiku
Aku 'kan anggap inderamu kurang sempurna
Muntahkan saja, lewat rongga mulutmu
Muntahkanlah usus, paru, limpa, beserta organ vitalmu
Ucapkan saja, lewat rongga mulutmu
Ucapkanlah caci, maki,...
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.