10 Jun Dampak Positif Kebiasaan Membawa Botol Minum di Usia 30 Tahun
Tugas harian semakin bertambah saat memasuki usia tiga puluh tahun, bukan hanya menjalankan tugas utama untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga, tetapi juga tugas untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan minum air putih tercukupi setiap hari, dengan selalu membawa botol minum ke mana pun beraktivitas.
Bukan hanya sekadar penghilang dahaga, tentu sudah menjadi rahasia umum bila minum air putih yang cukup dapat memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Namun memang bila di usia muda, kesadaran akan manfaat air minum ini sangat rendah sekali, tentu karena dilatarbelakangi dengan kondisi tubuh yang masih fit dan minim mengalami beberapa penyakit.
Berbeda dengan orang berusia 30 tahun ke atas, kebutuhan minum yang tidak tercukupi akan sangat berpengaruh dan langsung terasa dampaknya pada tubuh. Salah satu contoh kecil ialah kulit yang terasa lebih kering dan berkurang kelembabannya, hal ini tentu akan berpengaruh besar salah satunya membuat kulit menjadi lebih mudah mengalami kemunculan tanda penuaan yang lebih cepat.
Belum lagi muncul kondisi-kondisi lain seperti menyebabkan kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan bahkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Bagi saya pribadi pun terkadang kurang minum air di usia 30 cukup berdampak pada tubuh, salah satu yang sering saya rasakan ialah rasa sakit di area pinggang yang tak tertahankan tiap kali bangun tidur.
Bagi saya pribadi, kebiasaan minum dan membawa botol minum ini memiliki fase-fase nya tersendiri. Kebiasaan membawa botol minum sekolah yang umum dilakukan di masa SD sampai SMP, lalu sempat hilang di masa remaja-dewasa karena terasa kurang keren harus menenteng botol minum, kini harus kembali dibiasakan di usia tiga puluh tahun ke atas.
Memilih botol minum pun harus lebih selektif, tidak bisa asal murah atau asal besar saja, perlu pertimbangan-pertimbangan yang lain seperti bahan baku pembuat botol minum yang nyaman dan aman. Nyaman untuk dibawa sehari-hari, aman untuk kesehatan tubuh.
Alangkah baiknya memang untuk botol plastik kemasan tidak dijadikan pilihan sebagai botol minum harian, selain menjadi bentuk kepedulian kita dalam menjaga lingkungan, mengurangi penggunaan botol plastik juga dapat mengurangi kemungkinan kita mengonsumsi mikroplastik dari setiap aktivitas minum air putih yang kita lakukan.
Menggunakan air minum dari botol plastik tentu diperbolehkan, asalkan bahan plastik yang digunakan aman dan sudah terjamin kualitasnya. Botol minum yang sebaiknya dihindari adalah botol plastik kemasan sekali pakai, yang dipakai berkali-kali dan dijadikan tempat minum yang digunakan sehari-hari.
Biasanya alasan orang menggunakan ulan botol plastik karena alasan harga, padahal ada banyak pilihan botol minum yang bisa dibeli sesuai kemampuan finansial kita sendiri. Contohnya bisa melihat informasi mengenai beragam pilihan botol minum di marketplace seperti Tokopedia, ada banyak sekali pilihan botol minum yang bisa dipilih. Oh ya, jangan lupa sering ada promo juga yang bisa membuat harga belanja kita jadi lebih hemat lho.
Bahaya mikroplastik dari botol plastik kemasan memang bukan isapan jempol semata, sudah sangat banyak penelitian yang dilakukan dan ditemukan banyak sekali mikroplastik pada botol minum kemasan. Tentu bila terlalu sering dikonsumsi, dampak buruk akan terjadi pada tubuh kita karena mikroplastik yang menumpuk.
Dari beberapa sumber artikel yang saya baca, konsumsi mikroplastik telah dikaitkan dengan gangguan pencernaan, gangguan endokrin, dan potensi penularan bakteri patogen. Mikroplastik diduga dapat berpengaruh dengan sistem kekebalan tubuh dan berpotensi menyebabkan stres oksidatif dan perubahan DNA.
Pada akhirnya, kebiasaan membawa botol minum ini memberikan dampak positif pada banyak hal, baik untuk lingkungan maupun kesehatan tubuh kita. Tentu tidak baik jika dilakukan secara rutin Ketika menginjak usia 30 tahun, baiknya dari usia muda kebiasaan ini sudah dirutinkan sehingga kualitas hidup pun dapat meningkat.
Apalagi jika mengacu data WHO, disebutkan rata-rata usia masyarakat Indonesia pada 2022 adalah 67,6 tahun alias menurun sebanyak 0,9 tahun dari 2010. Usia harapan hidup di Indonesia pun tersiar kabar mengalami penurunan, karena banyak yang di usia 40an sudah mengalami penyakit-penyakit kronis. Tentu dengan membiasakan diri memenuhi kebutuhan minum dengan cara yang tepat, dapat membantu meningkatkan kemungkinan hidup yang lebih panjang di Indonesia.
Penjaja Kata
No Comments