20 Nov Curhatan HRD dari Bisnis yang Masih Kinyis-Kinyis
Berbisnis memang butuh effort yang lebih, bukan cuma mengurusi jobdesc kita sendiri, tapi kita juga harus sangat aktif dan teliti dalam memberikan jobdesc untuk tim atau karyawan kita. Hal ini pun menjadi salah satu aktivitas rutin yang saya lakukan setiap hari.
Yup, kebetulan saya sedang merintis bisnis dengan brand yang berbeda-beda dan saat ini memiliki jumlah tim sekitar 25 orang dengan jobdesc yang berbeda-beda. Berperan menjadi bagian HRD, tugas saya seakan tidak pernah bisa berhenti. Emang ketika ngomongin HRD, selalu ada hal yang harus dikerjakan.
Mulai dari memilih, melatih, menilai sampai memastikan orang yang kita pilih sebagai tim tersebut loyal terhadap perusahaan. Kadang setelah kita menemukan tim yang loyal, ada juga tantangan-tantangan lainnya. Bagi yang pernah berkarir atau berpengalaman di HRD, pastilah sudah menjadi rahasia umum kalau tim atau karyawan yang loyal pun mayoritas tidak bisa diandalkan. Bener gak sih? Atau cuma saya aja ya, maklum lah masih level start up. hehehe
Kebetulan di perusahaan saya ada beberapa orang yang loyalitas nya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, kalo dibilang keluarga ya mungkin mereka udah merasa tim satu perusahaan itu sudah menjadi keluarga buatnya. Cuma kadang ya begitu lah, ketika diberikan jobdesc, KPI nya kadang gak tercapai dan kalau pun meningkat paling stagnan di rata-rata.
Berhubung company culture yang pengen kita tumbuhkan di perusahaan itu sistem kekeluargaan, saya pun masih coba mempertahankan orang tersebut walaupun harus sering banget memindah-mindahkan posisi kerjanya ke posisi yang paling pas banget. Akhirnya sih tipe tim atau karyawan kayak gini emang gak akan bikin perusahaan melakukan percepatan dengan baik, emang dibutuhkan juga orang-orang kompeten di bidang terkait yang bisa kita ajak kerjasama jangka panjang untuk mewujudkan mimpi-mimpi perusahaan.
Sulit sih, selain cashflow perusahaan harus siap untuk membayar upah di atas rata-rata supaya orang tersebut kerasan, visi dan misi perusahaan pun harus benar-benar dijelaskan secara gamblang kepada orang-orang yang seperti ini. Yah, akhirnya sih balik lagi sebagai HRD dan merangkap pemilik perusahaan, saya dituntut harus punya strategi yang beragam dan menyesuaikan dengan masing-masing karakter orang yang akan dijadikan tim atau karyawan kita.
Menguras waktu sih udah pasti ya, selain ngurusin business plan juga harus dipusingkan dengan urusan HRD. Kadang saya pun harus rutin tidur larut demi melancarkan urusan perusahaan dan pengembangan tim, perut kembung sih udah jadi teman keseharian. Cuma emang akhirnya enggak nyaman juga sih, mungkin salah temen juga kali ya.
Temen apa maksudnya? Biasanya sih saya ditemani kopi biar kerja tetap semangat, kantuk sih emang ketahan tapi besoknya itu malah ga enak perut dan bahkan kadang bikin enggak enak ke badan. Maka dari itu, mulai dari beberapa minggu ke belakang saya sudah mulai mengganti “teman kerja” saya pake Herbadrink. Kenapa Herbadrink? Ya selain rasanya enak, pilihan minumannya pun banyak dan sesuai kebutuhan. Mulai dari sari jahe, temulawak, kunyit asam, lidah buaya, beras kencur, pokoknya Herbadrink menyajikan beragam pilihan minuman sehat dan menyegarkan.
Karena sering beraktivitas malam, saya paling sering mengonsumsi Sari Jahe dari Herbadrink. Selain membuat tubuh tetap hangat, juga membantu daya tahan tubuh tetap terjaga, terutama dari penyakit-penyakit malam seperti batuk, pilek atau masuk angin.
Dan biasanya di pagi hari saya minum juga Beras Kencur dari Herbadrink, selain mengembalikan semangat juga membantu mengurangi rasa lelah.
Nah buat kamu yang punya aktivitas super padat dan tetap ingin hidup sehat, coba deh jadikan beragam pilihan minuman kesehatan dari Herbadrink sebagai teman kerjamu!
Penjaja Kata
No Comments