15 Jan Berani Mati Demi Selfie di Tebing Keraton
Pernah berfoto selfie di Tebing Keraton? Bagi yang pernah berkunjung ke sini, tentu sudah tahu kalau salah satu tebing curam yang merupakan area berbahaya di tebing keraton, malah menjadi spot foto paling favorit. Memang tak masuk di akal, area yang diberikan tanda berbahaya untuk menyelamatkan nyawa umat manusia, malah dianggap biasa saja hanya untuk menangkap seulas citra dalam kamera. Miris! ckckck…
Tengoklah foto-foto di atas, seakan mereka tak peduli dengan keselamatan jiwa dan raga, mereka hanya peduli eksistensi mereka di dunia maya. Apakah seperti ini “wajah” bangsa Indonesia yang kekinian?
*****
Selayang Pandang
Tebing keraton merupakan salah satu lokasi wisata favorit untuk berfoto di kota Bandung, tepatnya di kawasan taman hutan raya Ir. H. Djuanda, Dago. Dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan dari pusat kota Bandung, tapi kalau macet estimasi waktunya tak dapat diprediksi dengan tepat, ya. 😀
Pengaruh media sosial, khususnya Instagram, menjadi faktor utama yang membuat Tebing Keraton menjadi lokasi yang nge-hits banget di Bandung. Pokoknya, kalau kamu jadi mahasiswa di Bandung, saya yakin kamu tergolong mahasiswa KUPU-KUPU tapi berjiwa kepompong kostan kalau belum pernah mampir ke Tebing Keraton.
Cukup banyak akses jalan menuju Tebing Keraton, yang bisa kamu pilih saat berada di daerah Dago Atas. Namun, akses jalan paling cepat adalah melalui jalan masuk ke Tahura Ir. H. Djuanda. Bagi yang tidak punya kendaraan, kamu bisa menyewa jasa ojek setempat, tapi jangan kaget dengan harga yang ditawarkannya, ya. Hehe…
Harga yang ditawarkan tukang ojek setempat, menurut saya agak berlebihan. Alasannya sih karena akses jalan ke Tebing Keraton cukup jauh dan fluktuatif, karena memang masuk kawasan perbukitan. Selain itu jalannya pun terlihat belang, karena disesuaikan dengan strata sosial warga setempat yang tinggal di sepanjang akses jalan: kalau daerah rumah gedongan jalannya hotmix, tapi daerah perkampungan jalannya seadanya saja.
Tiket masuk ke lokasi Tebing Keraton dapat ditebus dengan harga 11 ribu untuk WISNU (lokal) dan 76 ribu untuk WISMAN (asing), kalau mau foto pre-wedding bayar 200 ribu. Tiket masuk ini belum termasuk tiket parkir yang harganya 5 ribu, ya. (Harga ini di tahun 2015, kalau lebih mahal salahkan pengelola. :v)
Ada apa saja sih di Tebing Keraton? Pertanyaan inilah yang membuat saya datang ke sini, dan jawaban telah saya dapatkan yaitu ada tebing dan pemandangan alam khas Dago. Tapi, saya ke Tebing Keraton dalam momen yang tidak tepat, saya berkunjung di saat matahari berada di ubun- ubun dan sudah tak boleh sholat dhuha. :’)
Jadi, kalau kamu mau datang ke sini, datanglah di saat momen sunrise dan sunset, karena kedua momen tersebut bila berlatarkan pemandangan Tebing Keraton, dijamin bikin hasil fotomu semakin keren walaupun kemampuan kameramu hanya 2 megapixels. wkwkwk
*****
Analisis dan Simpulan
Jujur, berfoto sambil berdiri di atas batu yang ada di ujung Tebing Keraton memang keren banget dan butuh keberanian yang lebih. Tapi, sadarkah kamu kalau perbuatan yang kamu lakukan, ada kemungkinan dapat ditiru oleh orang lain? Baguslah jika orang yang meniru merasa bahagia, tentu kita juga akan mendapatkan pahala. Aamiin.
Namun bagaimana jadinya kalau mereka yang meniru kita malah celaka? Apakah ada nilai pahala yang akan kita dapatkan? Maka dari itu, mari perlakukan media sosial yang kita miliki secara baik dan benar, agar dampak yang akan kita dapatkan pun akan baik dan benar juga. Akhir kata saya tuliskan, semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi yang membaca. 🙂
Nurdin
Posted at 21:38h, 15 JanuaryHaha, bunuh diri demi selfie itu asyik. :v
penjajakata
Posted at 23:53h, 18 JanuaryYoyoy. 😉
reza kurniawan
Posted at 07:44h, 16 JanuaryBelum pernah ke sini 🙁 bisi nambah mahal
Banyaan gengsi yang digedein sih ya 🙁
Kalo ada korban baru pada sadar. Tipikal banget.
kamera 2 megapixels nanti banyakan noisenya kak -___-
penjajakata
Posted at 23:54h, 18 JanuaryWah iya yah, udah lama gak pake kamera 2 mp jadi lupa rasanya. hehe
Hartomo
Posted at 10:46h, 16 JanuaryBaru tau, kalo Bandung juga punya tebing keren kaya gini. Tar kalo ke sana, coba saya mampir 🙂
Tentang selfie, sepertinya memang berlebihan kalau sampai lompat ke pinggir-pinggir tebing seperti gambar di atas
penjajakata
Posted at 23:52h, 18 JanuaryIya, berlebihan banget. Tapi nanti kalo ke Bandung jangan sampai ditiru ya, mas. Soalnya banyak banget yang foto kayak begitu. 😀
Reza Fahlevi
Posted at 13:28h, 17 JanuarySering bolal balik jakarta bandung jakarta tapi belum pernah ke sini.
Pengen banget ada yang nyulik ke tebing keraton hehehe
penjajakata
Posted at 23:51h, 18 JanuaryHahaha, sayang gak ada gafatar di tebing keratonnya, bro. Kalo ada kan bisa diculik kayak bu dokter yang di Jogja itu. 😀 #eh
Fakhruddin
Posted at 19:54h, 17 JanuaryAahhh itulah, sekarang wisata bukannya meniknati pemandangan tapi menikmati foto pemandangan. Soalnya pas dilokasi wisata semua berjuang mendapatkan foto yg terbaik utk dinikmati dirumah 😀
penjajakata
Posted at 23:49h, 18 JanuaryHahaha, bener banget. 😀
ilham irwinansyah
Posted at 20:09h, 17 JanuaryBulan Desember kemarin gua pergi ke Tebing Keraton dan udah sampai di jalan perkampungan, tapi temen gua malah minta pulang, padahal tinggal sedikit lagi sampai…
penjajakata
Posted at 23:45h, 18 JanuaryHahaha, berarti niatnya masih berbentuk oval, bro. :v
nurri
Posted at 12:56h, 18 JanuaryItu benar-benar nekat banget, ya cuma demi foto 🙁
Tapi memang tempatnya bagus banget.. Aku jadi ingin ke sana
penjajakata
Posted at 23:23h, 18 JanuaryIya, banyak banget lagi yang kayak gitu. Ayo silakan datang aja, mba. 🙂
Horas Silalahi
Posted at 14:41h, 18 JanuaryDan nyatanya masih banyak peristiwa kemalangan yg terjadi hanya demi ber-selfie ria…miris.
penjajakata
Posted at 23:21h, 18 JanuaryBetul sekali, bung.
Naradireja
Posted at 05:52h, 19 JanuarySaya juga baru tahu tebing keraton tuh akhir-akhir ini gara-gara liat di TV. Kalau pas sunrise kayanya indah banget ya, tapi pas siang (liat foto2 diatas) kayanya sama aja kaya perkampungan biasa, terlihat gersang.
Tebing keraton ini masuknya kota atau kabupaten sih? Kayanya pemda harus serius benahin infrastrukturnya, biar lebih menarik dan menjual sih hehehe
Untuk urusan yang selfie, biarin aja ah urusan mereka. Kalau mati pun urusan mereka, anggap aja mereka sedang membantu mengurangi populasi orang-orang bego hhe
penjajakata
Posted at 00:53h, 22 JanuaryKalo gak salah sih udah masuk bagian kabupaten Bandung barat. Tapi, karena lokasi ditangani oleh pihak perhutani, tentu kebijakan pengelolaan ada di tangan perhutani. Semoga aja deh pihak perhutani dan pemerintahan Bandung Barat bisa bersinergi untuk mengelola tebing keraton dengan lebih baik lagi. Aamiin. 🙂
annosmile
Posted at 18:43h, 19 Januaryterakhir ke bandung 5 tahun yg lalu belum ada spot ini..
menarik juga sepertinya buat berburu foto pas berkabut pagi..
hmm untuk selfie extreme gitu masih mikir2 :p
penjajakata
Posted at 00:49h, 22 JanuaryWah kalo pas kabut pagi paling keren deh di sini, bro. Tapi ya itu, kebanyakan orang2 yang foto di sini “ekspresi” kegembiraannya agak berlebihan. hehe
Tips blog Indonesia
Posted at 04:18h, 22 Januarywew gila itu mbknya berdiri disitu,..hedeh tinggi bangetttt, ane aja serem…
penjajakata
Posted at 19:07h, 22 Januaryhahaha, demi bisa dapet foto yang keren, kayaknya keberanian dalam diri si mbaknya langsung membuncah tuh.
Izza
Posted at 18:28h, 22 JanuaryDengan adanya sosial media yang begitu hits, banyak orang jadinya yang pengen eksis. Apapun rela dilakuin demi dapet banyak likes dan komentar. 🙂 Salam hangat dari Mind BoX owner…
Rizdafaza.blogspot.com
Posted at 15:49h, 25 JanuaryKalo bhya y jngn di lakuin demi ke sehatan eh keslamatn