21 Oct Alternatif Transportasi Air untuk Jawa Barat Melalui Sungai Citarum
Indonesia menjadi negara yang spesial, selain memiliki luas daratan dan lautan yang luas, setiap tempat pun terhubung dengan aliran-aliran sungai yang bahkan menghubungkan beberapa kota. Sayangnya, tata kelola serta kesadaran masyarakat untuk menjaga sungai di Indonesia masih sangat kurang, hal ini dapat dilihat dengan beralih fungsinya sungai menjadi tempat pembuangan sampah industri maupun rumah tangga.
Padahal sungai dapat dijadikan jalur alternatif transportasi untuk beberapa kota, seperti dapat menjadi alternatif transportasi antara Jakarta dan Bogor melalui sungai Ciliwung. Selain itu di beberapa daerah pun memiliki banyak aliran sungai yang terhubung dari satu tempat ke tempat lain, contohnya seperti di Bandung.
Sungai Citarum yang menjadi sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Barat, terhubung juga dengan beberapa sungai lain seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Cibeet. Hal ini pun menjadi koneksi antara beberapa daerah di kabupaten Bandung serta kota Bandung, melalui hubungan sungai-sungai tersebut.
Bila dikelola dengan baik, tentuk transportasi air bisa dijadikan alternatif yang bisa difungsikan dengan baik oleh masyarakat. Apalagi bila berbicara mengenai Bandung, khususnya kabupaten Bandung, akses warga menuju daerah kota Bandung akan terputus pada saat banjir melanda. Walaupun ada beberapa jalan yang bisa dijadikan alternatif, sudah sangat pasti jalan tersebut mengalami lonjakan yang besar sehingga akan mengalami kemacetan yang padat.
Hal ini tentu bisa diatasi seharusnya dengan adanya transportasi air, sehingga akses yang terpotong karena banjir dapat tetap terjangkau dengan adanya transportasi air yang memadai. Yup memadai, biasanya memang sering ada perahu kayu kecil yang dijadikan alternatif saat banjir.
Namun karena daya angkut yang kurang serta keamanan yang minim terkadang membuat orang yang ingin menggunakannya harus berpikir dua kali sebelum memutuskan menggunakannya. Karena lumayan banyak juga kecelakan yang menimbulkan korban jiwa dari penggunaan perahu tersebut.
Untuk membuat transportasi air ini baik, mungkin harus dibuat beberapa versi pilihan jenis transportasi air. Misalnya di saat debit air cukup atau kuran, mungkin bisa digunakan mode transportasi air seperti Gliding Tacus.
Gliding Tacus adalah mode transportasi yang menggabungkan langsung dua manfaat dari perjalanan udara dan laut, kendaraan ini dikembangkan oleh Alain Thebault dan Anders Bringdal. Mereka merancang taksi air yang dapat meluncur tepat di atas permukaan air. Kendaraan ini dikenal juga sebagai Sea Bubbles, kendaraan transportasi air jenis ini sangat cocok untuk kota-kota yang terlalu padat yang juga memiliki sungai besar. Bandung pun saya pikir cukup cocok untuk dijadikan tempat penggunakan Gliding Tacus sebagai transportasi air umum.
Sea Bubble dapat menampung hingga lima orang, dan dapat diakses melalui dok khusus di sepanjang sungai. Mesinnya bertenaga baterai yang dapat digunakan dengan jarak 50-62 mil dengan kecepatan hingga 20 m/jam. Karena sama sekali tidak menyentuh air, kendaraan ini berbeda dengan kapal laut.
Bersamaan dengan adanya program revitalisasi Sungai Citarum oleh Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, tentu sangat cocok juga bila diikutsertakan pembahasan mengenai pemberlakuan tranportasi air di Sungai Citarum.
Apalagi pihak TNI juga membantu proses revitalisasi Sungai Citarum dengan membuat beberapa sudut sungai menjadi taman yang enak dilihat, tentu akan sangat berkesan sekali menikmati transportasi air di Sungai Citarum, ya suatu hari nanti.
Penjaja Kata
No Comments