3 Pelajaran Hidup dari Film Cinta Laki-Laki Biasa - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Blogger Bandung yang menyediakan berbagai kebutuhan kata
Blogger Bandung | Copywriter
3616
post-template-default,single,single-post,postid-3616,single-format-standard,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

3 Pelajaran Hidup dari Film Cinta Laki-Laki Biasa

3 Pelajaran Hidup dari Film Cinta Laki-Laki Biasa

3-pelajaran-hidup-dari-film-cinta-laki-laki-biasa-penjaja-kata

3 Pelajaran Hidup dari Film Cinta Laki-Laki Biasa, Penjaja Kata. Setiap orang membutuhkan pembelajaran dalam menjalani kehidupannya, sumbernya pun beragam dan tidak harus berasal dari bangku pendidikan. Medium film dapat menjadi salah satu media yang dapat difungsikan oleh orang untuk mendapatkan pelajaran hidup, contohnya seperti dari film Cinta Laki-Laki Biasa yang telah tayang di bioskop mulai tanggal 1 Desember 2016.

Film pabrikan Starvision yang dirancang oleh Asma Nadia dan diarsiteki oleh Guntur Soeharjanto, sungguh sangat mudah membuat penontonnya tak henti untuk menitikkan air mata. Walaupun begitu, kisah yang disajikan bukanlah sekadar kisah picisan yang membuat tangisan tumpah belaka, ada 3 pelajaran hidup yang dapat diambil dari film Cinta Laki-Laki Biasa. Hal apa sajakah itu? Mari disimak ulasan berikut ini:

1. Kebahagiaan Itu Sederhana

Hanya bermodalkan niat dan tekad yang kuat, Rafli (Deva Mahenra) telah mampu meyakinkan Nania (Velove Vexia) dan keluarganya untuk melakukan taa’ruf dan membina keluarga bersama. Bukan harta dan tahta yang ia janjikan, melainkan sebuah kesetiaan yang menjadi modal utama dalam menjalankan biduk rumah tangga. Rafli menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ia dapatkan bersumber dari kesederhanaan hidup yang dilakukannya, tidak seperti ketiga kakak Nania dan para suaminya yang bergelimang harta namun miskin perasaan bahagia.

Penonton yang menikmati film Cinta Laki-Laki Biasa, dapat menjadikan kisah Rafi dan Nania sebagai pelajaran dalam mempersiapkan atau menjalani biduk rumah tangga. Kisah mereka mengajarkan bahwa untuk memperoleh kebahagiaan itu sangatlah sederhana, tidak perlu bergelimang harta, memberikan cinta yang gemilang kepada pasangan itu yang lebih penting.

rafli-dan-nania-di-film-cinta-laki-laki-biasa

Rafli dan Nania (Sumber: muvila.com)

2. Cinta Hadir dari Keikhlasan dan Keyakinan

Prahara cinta menjadi tolak ukur utama dalam film Cinta Laki-Laki Biasa, . Pembelajaran mengenai keikhlasan dalam mencintai ditunjukkan oleh dua tokoh Rafli dan Tyo (Nino Fernandez). Rafli yang sedari awal menjadi tokoh fundamental, menunjukkan sisi keromantisan ala ikhwan teladan. Tanpa merasa gamang akan kehilangan cinta Nania yang telah dijodohkan dengan Tyo,

Begitu pula dengan Tyo, walaupun di awal kisah ia sudah mendapatkan restu dari seluruh anggota keluarga Nania, tetapi kenyataanya berkata lain. Akan tetapi, Tyo menunjukkan sikap legowo, bahkan ia dihadirkan pada scene yang menunjukkan pernikahan Rafli dan Nania. Saat Nania kehilangan ingatannya pun dia menempatkan diri sebagai dokter bedah yang menangani pasiennya.

Pada mulanya, saya sempat menyangka bahwa ada maksud terselubung dari niat Tyo ingin merawat Nania, karena setiap perlakuannya seakan-akan ingin menjauhkan Nania dari Rafli. Namun setelah menyimpulkan dari awal hingga akhir kisah Tyo di film ini, ternyata ia memiliki jiwa yang besar dalam menerima kenyataan, hingga akhirnya keikhlasan dan keyakinan yang dilakukannya pun berakhir manis.

Dari dua kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa cinta yang sebenarnya akan hadir dari keikhlasan dan keyakinan yang telah kita lakukan. Saat kita ikhlas dalam mencintai seseorang maupun melepasnya, saat kita yakin terhadap sosok yang kita cintai dan akan mendapatkan sosok yang lebih baik, maka cinta terindah akan hadir dalam hidup kita.

3. Kesetiaan dan Kepercayaan Akan Selalu Berbuah Manis

Sebagian besar wanita yang menonton film Cinta Laki-Laki Biasa, tentu akan sangat menyukai tokoh Rafli yang setia terhadap istrinya, Nania. Pada saat tersulit, yakni saat Nania kehilangan ingatannya, Rafli dengan setia mencurahkan cinta kepada Nania, ia pun berusaha percaya bahwa istrinya akan sembuh seperti sedia kala walaupun kenyataanya Nania dan amnesianya selalu membuat Rafli kecewa.

Tokoh bernama Rafli mengajarkan kita untuk selalu setia dan percaya terhadap pasangan kita, baik itu saat terbaik maupun saat tersulit. Kesetiaan dan kepercayaan akan selalu berbuah manis, karena keduanya berperan bagaikan pupuk dan air yang berguna dalam proses perkembangan dari sebuah tanaman.

*****

Itulah 3 pelajaran hidup yang bisa diambil dari film Cinta Laki-Laki Biasa, pelajaran hidup ini sangat penting untuk dihafal dan diamalkan, baik bagi yang mau mempersiapkan maupun yang sudah menikah dan berumah-tangga. Film yang layak ditonton oleh kamu, kamu yang mau bahagia dunia dan akhirat. Aamiin. 🙂

Penjaja Kata

8 Comments
  • Nathalia DP
    Posted at 09:39h, 23 December

    Romantis bgt kayanya ya, pgn nonton deh…
    Jd inget film 50 first dates…

  • Ilham
    Posted at 21:25h, 12 February

    jadi penasaran sama filmnya

  • Rosanna Simanjuntak
    Posted at 12:01h, 29 September

    Baru baca novelnya.
    Novelnya juga sangat indah.
    Sama, menguras emosi juga.

  • ALDITHA
    Posted at 06:16h, 21 September

    Baca novel memang biasanya leih seru ketimbang nonton filmnya ya.. Buat film yang satu ini juga agak berbeda dengan ekspektasi saya ketika membaca novelnya. Tapi overall, ceritanya romantis dan bikin mellow, huhu.. Pelajaran hidup nya juga dapet banget, feel nya berasa, pas nonton. Bagus!

Post A Comment
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.