Puisi Cinta Romantis - Page 2 of 4 - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Blogger Bandung yang menyediakan berbagai kebutuhan kata
Blogger Bandung | Copywriter
-1
archive,paged,tag,tag-puisi-cinta-romantis,tag-647,paged-2,tag-paged-2,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

Puisi Cinta Romantis Tag

Tunggu aku disana, antara tapal kota dan muka desa Tunggu aku kesana, antara waktu terbenamnya senja Jangan sampai lupa, apalagi kau coba melupakan Jangan sampai khilaf, apalagi sampai mengkhilafkan Di batas kota, aku 'kan datang bersama riuh urbanisasi yang tergoda janji manis pusarannya yang digoda senyum manis bandar bahaya Di batas desa, aku lepaskan harap cemas ayah dan...

Garis-garismu kini nampak pudar, ditetesi hujan, diolesi badai. Bahkan, mentari seakan menjauhi bagai tak sudi membiaskan cahayanya Dirimu manunggal, dalam warna suci sang cahaya Hilanglah sapta warna, sosokmu bagai tinggal mitos Kembalilah, kembalilah tanpamu tiada yang indah Kembalikan, kembalikan senyuman mega yang cerah Guratkan senyum untuk dunia, duhai pelangi tua Bandung tjoret, 13-07-14. Nouerdyn  ...

Rebahkanlah, Penjaja Kata. Rebahkan saja diatas bantalan pundakku Biarkan tulang pipimu menyangkut di bahu Nyamankanlah, bersandarlah dengan nyenyak Terlelaplah, jikalau kantuk sudah meluap dalam benak Izinkan aku mengelus lurus halus rambutmu Yang hitam indah nan bergelombang laut batu hiu Izinkan aku mengecup redup sayup matamu Yang bersinar memancarkan senja gunung Semeru Biarkan saja mereka...

Dibalik terminal yang ramai Deru angkot bisingkan nada Asap knalpot pekatkan udara Tua muda ramaikan suasana Dibalik terminal yang ramai Waktu terasa lama berlalu Janji terasa lama kutunggu Hati terasa lama berderu Dibalik terminal yang ramai Parasnya, meneduhkan mata Wajahnya, menyejukkan jiwa Senyumnya, membangkitkan cinta Pulang pergi disini, namun tidak dalam hati. Dibalik Terminal, Nouerdyn....

Aku, dikutuk oleh sang waktu Terkutuk menjadi jiwa baru Bersama bidadari penyejuk hati Elok nan anggun bak permaisuri Dia, tersenyum tiada henti Dia, berkata terhenti henti Dia, silaukan rona dalam hati Dia, pancarkan ironi dalam diri Aku terkutuk jadi bisu Kata hilang dalam kamus perkataan Aku terkutuk jadi baru Rasa datang dalam kamus perasaan Dia, pintar nan...

Biarkan waktu berlalu sendiri dan sendi mentari jalani rotasi Aku menunggu hadirnya disini diatas sajadah selimut diri Mataku memang diam terpejam dalam nikmat ibadah syiam Menjaga panca indera serta  hati menahan gairah nafsu duniawi Malas? Memang malas, tapi berkelas Loyo? Memang loyo, tapi rapopo Lebih baik tidur jaga diri Daripada ngelantur jual diri Ngabuburitlah sesuai kaidah yang...

We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.