Posted at 08:31h
in
Sarana Informasi,
Syair
by admin
Terima kasih atas pengorbananmu 69 tahun lalu, para pahlawan Bandung Lautan Api. Demi kebebasan bangsa, engkau relakan jasadmu tumpur dalam ledakan.
Demi Bandung yang aman, nyaman, dan sentausa, engkau rela alirkan darahmu bagai aliran sungai Citarum yang menghidupkan tanah Jawa barat.
Aku memang 'tak bisa membalas budi luhurmu dengan...
Aku terjebak di dalam polisemi kata "TITIK".
Dalam pandangan bahasa, titik menjadi tanda berhenti.
Dalam pandangan teknik, titik menjadi tanda dot product (perkalian titik).
Dalam pandangan musik, titik menjadi tanda tinggi-rendahnya suatu nada.
Dalam pandangan cinta, titik menjadi tanda awal manusia melebur dalam dimensi waktu.
Penjaja Kata...
Posted at 03:17h
in
Puisi,
Syair
by admin
Mbok Jamu
Dia adalah sosok dokter yang rendah hati,
diobatinya semua orang tanpa pernah pandang bulu.
Mbok Jamu
Jamu diperlakukan bagai anaknya sendiri,
digendongnya berkeliling-keliling dengan penuh rasa kasih sayang.
Mbok Jamu
Kesederhanaan adalah paras indah,
terbalut dalam rona penampilannya.
Mbok Jamu
Wajahnya ramah penuh kesopanan,
senyum simpul selalu mekar merah merekah di bibirnya.
Syair untukmu,
Mbok Jamu...
Posted at 04:58h
in
Puisi,
Sajak
by admin
[caption id="attachment_1979" align="aligncenter" width="300"] Pasca Banjir Baleendah Bandung - Penjaja Kata[/caption]
Duhai banjir, dikau surut di waktu yang tak tepat.
Mengapa harus di malam minggu?
Kala sunyi menyelimuti, mengebiri rasa dalam hati.
Kala pilu menderu, karena tak ada pintu yang dituju.
Jomblo? Jomblo adalah kutukan.
Single? Single adalah pilihan.
Aku? Aku hanyalah...
Posted at 05:25h
in
Puisi,
Sarana Informasi
by admin
Selepas fajar,
engkau dahului mentari menyapa pagi.
Selepas gerbang sekolah,
kami berlari tertinggal mentari pagi.
Memoar indah masa lalu,
kisah-kisah klasik siswa sekolah.
Kala sang saka berkibar,
Perutku lapar & lututku bergetar.
Oleh-olehmu untukku di rumah,
selalu 'ku konsumsi di sekolah.
Engkau sentil kupingku dengan cinta,
Engkau pajang 'ku di depan kelas dengan bangga.
Kenang-kenangan yang 'ku benci,
namun selalu...
Posted at 05:05h
in
Puisi
by admin
Larungku dalam sendu
Larutku dalam kalbu
Damai tatkala kusebut nama-Mu
Teduh tatkala kuingat nama-Mu
Gubuk kurasa laksana istana
Jerami kurasa laksana tahta
Kasih sayang-Mu rumpun pahala
Hamba pinta dalam untaian do'a
Dengarlah,
Hati menderitkan frasa, jatuh cinta.
Hati menjeritkan klausa, aku cinta pada-Mu.
Bandoeng tjoret, 13/11/14.
Penjaja Kata
...
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.