Puisi - Page 18 of 20 - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Blogger Bandung yang menyediakan berbagai kebutuhan kata
Blogger Bandung | Copywriter
-1
archive,paged,category,category-puisi,category-7,paged-18,category-paged-18,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

Puisi

Selembut angin dipagi hari Sebening embun diatas daun Kasihmu sangatlah murni Sayangmu sangatlah anggun Bukan ibu engkau kupanggil Bukan bunda engkau kupanggil Emak, lebih terasa menjiwa Emak, lebih terasa luar biasa Peluh keringat basahi tubuhmu Beban hidup penuhi fikirmu Namun engkau pendam dalam rasa Tersenyum dalam naungan derita Maafkan aku Emak Aku tidak bisa membantu Maafkan aku Emak Aku tidak...

Satu persatu kaleng berisi cat bertumpahan Tumpahannya melumeri meja putih Putihnya pun kini telah ternoda Ternoda oleh bermacam warna   Aku ambil selembar lap basah Basahnya membasahi telapak tangan Tanganku pun terkena oleh noda Noda dari meja bernoda   Sebotol thinner aku ambil dari lemari Lemari yang berisi barang-barang bapak Bapak yang sangat sering berbelanja Belanja bahan-bahan bangunan   Tangan...

Lusa, hari pertemuanku denganmu Setelah sekian lama tak bertemu Akankah engkau mengenalku? Akankan aku mengenalmu? Waktu berlalu begitu saja Tanpa terasa raga tlah menua Hitam menghiasi wajahku Putih menghiasi rambutku Tidak akan aku sebar dusta Hanya untuk hiasi raga Tampil apa adanya Akan lebih bangga Sebuah tanya mengalun dihatiku Untuk apakah kita bertemu? Adakah mungkin rasa yang dahulu? Yang membuat...

Seduh manis si kopi hitam Temani nafasku bersama sang malam Kuracik sendiri si penenang hati Agar seleraku dapat terpenuhi Takaran bukanlah sebuah keharusan Namun takaran membawa kenikmatan Sesendok teh gula juga kopi Diseduh dengan air bersuhu tinggi Kunikmati pada tiap sruputan Agar nikmatnya tiada tandingan Kopi, kopi, dan kopi Temani pagi, siang, dan malam hari Oh, alangkah...

Lubang-lubang belut liar diarea pesawahan Ikan-ikan yang berenang didalam selokan Burung-burung yang bernyayi dari pepohonan Capung-capung yang menari bersama ilalang Kini semua tinggal kenangan Dirampas oleh kejamnya zaman metropolitan Kian hari kian menakutkan...

Mengapa rasa seperti ini datang dikala aku menatapmu? Rasa yang membuat hati ini merasakan sepercik kedamaian Rasa yang membuat detik, menit, jam dihari ini mengalun berirama ikuti suasana hati   Mungkin ini hanya rasa yang biasa saja Rasa yang tumbuh akibat tercampur adukan dengan  imajinasi Imajinasi yang terbentuk oleh  isme-isme yang...

We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.