Literasi
Home > Literasi (Page 52)
Posted at 14:46h
in
Puisi
by admin
Rebahkanlah, Penjaja Kata.
Rebahkan saja diatas bantalan pundakku
Biarkan tulang pipimu menyangkut di bahu
Nyamankanlah, bersandarlah dengan nyenyak
Terlelaplah, jikalau kantuk sudah meluap dalam benak
Izinkan aku mengelus lurus halus rambutmu
Yang hitam indah nan bergelombang laut batu hiu
Izinkan aku mengecup redup sayup matamu
Yang bersinar memancarkan senja gunung Semeru
Biarkan saja mereka...
Dalam dinginya sepertiga malam, desiran angin dingin hidupkan mata dan tubuh Kakanda yang tengah terlelap. Lantas, dia mengusap wajah dengan kedua belah tangan sembari mengucap untaian doa. Lalu dia turun dari pembaringannya, melangkahkan kaki untuk mengambil air suci yang dapat menghilangkan dahaga ibadahnya.
Adinda : Engkau...
Posted at 13:34h
in
Puisi
by admin
Nikmatilah selagi ramadhan
Shalat tarawih sesuai keinginan
Sebelas rakaat, silahkan
Raka'at singkat tapi cermat
Dua puluh tiga, silahkan
Raka'at lambat tapi selamat
Empat puluh empat, silahkan
Raka'at khidmat jikalau sempat
Tarawih dulu sesudah makan
Agar tubuh sehat nan kuat
Tarawih dulu sebelum tidur
Agar tidur hemat nan nikmat
Ayo, tarawih dulu sebelum ditarawihkan. :)
Nouerdyn...
Posted at 14:40h
in
Puisi
by admin
Dibalik terminal yang ramai
Deru angkot bisingkan nada
Asap knalpot pekatkan udara
Tua muda ramaikan suasana
Dibalik terminal yang ramai
Waktu terasa lama berlalu
Janji terasa lama kutunggu
Hati terasa lama berderu
Dibalik terminal yang ramai
Parasnya, meneduhkan mata
Wajahnya, menyejukkan jiwa
Senyumnya, membangkitkan cinta
Pulang pergi disini, namun tidak dalam hati.
Dibalik Terminal, Nouerdyn....
Posted at 15:12h
in
Puisi
by admin
Aku, dikutuk oleh sang waktu
Terkutuk menjadi jiwa baru
Bersama bidadari penyejuk hati
Elok nan anggun bak permaisuri
Dia, tersenyum tiada henti
Dia, berkata terhenti henti
Dia, silaukan rona dalam hati
Dia, pancarkan ironi dalam diri
Aku terkutuk jadi bisu
Kata hilang dalam kamus perkataan
Aku terkutuk jadi baru
Rasa datang dalam kamus perasaan
Dia, pintar nan...
Posted at 13:08h
in
Pantun
by admin
Cinderella lepaskan sepatu kaca
Tinggalkan sendiri pangeran baik hati
Mengaji bukan sekedar membaca
Kajilah dengan mata, telinga, dan hati
Putri tidur masih pejamkan mata
Tunggu kecup manis sang pangeran
Al-Quran pedoman hidup manusia
Pelita hati penunjuk jalan kebenaran
Bawang putih ditinggal sendirian
Ibu peri datang bawa kabar bahagia
Mari tadarus di bulan ramadhan
Agar tambah pahala...
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.