Enzim Sebagai Perantara Nyawa Manusia - Blogger Bandung | Penjaja Kata
Blogger Bandung yang menyediakan berbagai kebutuhan kata
Blogger Bandung | Copywriter
2019
post-template-default,single,single-post,postid-2019,single-format-standard,bridge-core-1.0.4,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-18.0.9,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-5.7,vc_responsive
 

Enzim Sebagai Perantara Nyawa Manusia

Enzim Sebagai Perantara Nyawa Manusia

Enzim adalah bahan yang bekerja sebagai perantara nyawa manusia. Apabila perantara tersebut tidak ada, kita tak akan hidup. Sebagai contoh, enzim membantu kita untuk mencerna makanan. Pemahaman mengenai enzin sebagai perantara manusia saya dapatkan dari buku Revolusi Makan karya Dr. Hiromi Shinya yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan.

Enzim bernama amilase diproduksi oleh kelenjar ludah untuk mencerna zat tepung di dalam makanan, sedangkan cairan lambung mengandung zat protease untuk mencerna protein. Kedua enzim tersebut memiliki tugas masing-masing yang tidak tergantikan oleh enzim lain.

Enzim superoksida dismutase & proteasom berperan penting untuk menghilangkan bahan-bahan yang tak diperlukan tubuh agar tidak terjadi penumpukan di dalam sel. Selain terlibat dalam proses pencernaan, enzim juga bekerja untuk membangkitkan denyut jantung, berbicara, berpikir, bahkan menangis. Terdapat sekurang-kurangnya 5.000 enzim yang bekerja di dalam tubuh manusia.

Untuk mencukupi kebutuhan enzim di dalam tubuh, langkah yang paling penting adalah mengambilnya dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Apabila kita hanya mengonsumsi makanan yang telah dipanaskan atau dimasak, kerja enzim akan melemah hingga kemudian berhenti sama sekali. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran mentah yang belum mengalami pemanasan dan mengandung zat-zat fitokimia.

Meskipun Anda sangat sibuk setiap hari, pasokan enzim di dalam tubuh Anda tetap dapat ditingkatkan hanya dengan sedikit upaya. Silahkan Anda coba dan rasakan sendiri hasilnya. Setelah terbiasa meningkatkan kuantitas asupan makanan mentah, mulailah berupaya meningkatkan kualitas makanan tersebut sedikit demi sedikit.

Sayur-sayuran mentah yang dibudidayakan secara organik, yaitu tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis, mengandung lebih banyak enzim dibandingkan dengan sayur-sayuran mentah yang dibudidayakan secara konvensional menggunakan pupuk sintetis atau obat-obatan. Dengan demikian, sayur-sayuran organik pasti lebih memiliki daya hidup yang lebih tinggi.

Jangan berpikir bahwa semua sayur-sayuran baik untuk dimakan asalkan mentah dan masih mengandung enzim, karena sayur-sayuran yang berasal dari satu ladang pun dapat memiliki kesegaran dan nilai gizi yang berbeda-beda; bergantung pada teknik penanganannya.

Memperhatikan kuantitas dan kualitas enzim dalam suatu makanan merupakan dasar pembentukan pola makan yang menyehatkan.

Penjaja Kata

No Comments

Post A Comment
We work closely with you and carry out research to understand your needs and wishes.